5 Fakta Terkait Diplomat RI di Peru Tewas Ditembak, Kronologi hingga Langkah Menlu Sugiono

Read Time:5 Minute, 3 Second

Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan, pada Senin malam 1 September 2025 waktu setempat. Korban disebut ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal saat sedang bersama istrinya.

Berdasarkan laporan media setempat Panamericana Television yang dipantau dari Jakarta pada Selasa (2/9/2025), staf KBRI tersebut, ditembak beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince.

Kemudian, melansir Infobae, Zetro Leonardo Purba, tewas ditembak pada Senin 1 September 2025, ketika dia bersama istrinya kembali ke rumah mereka yang terletak di Avenida Cesar Vallejo, Distrik Lince.

Korban segera dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun dilaporkan bahwa tim medis tidak berhasil menyelamatkan nyawanya karena luka yang terlalu parah.

Petugas dari Kepolisian Nasional Peru (PNP) langsung berada di lokasi untuk menyelidiki kasus ini.

“Ini adalah kejahatan pertama dengan modus sicariato (pembunuhan bayaran) yang terjadi tahun ini di Distrik Lince. Belum diketahui apa fakta maupun motif yang membuat orang ini menjadi korban,” ujar Komisaris PNP Lince Daniel Eleodoro Guivar Zumaeta kepada TVPerú Noticias, Selasa (2/9/2025).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono pun langsung bergerak cepat. Menlu Sugiono langsung menelepon Menlu Peru Elmer Schialer terkait kasus penembakan yang berujung meninggalnya Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima. Menlu Sugiono menyampaikan permintaan Pemerintah Indonesia agar kasus ini segera diselidiki.

“Berbicara dengan Menlu Elmer Schialer dari Peru @CancilleriaPeru untuk menyampaikan permintaan 🇮🇩 agar dilakukan penyelidikan menyeluruh terkait meninggalnya rekan kami, Bapak Zetro Leonardo Purba @kbrilima,” tulis Sugiono melalui akun X miliknya.

Berikut sederet fakta terkait staf KBRI di di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan

1. Ditembak Tiga Kali di Depan Istri

Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan, pada Senin malam 1 September 2025 waktu setempat. Korban disebut ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal saat sedang bersama istrinya.

Berdasarkan laporan media setempat Panamericana Television yang dipantau dari Jakarta pada Selasa, staf KBRI tersebut, ditembak beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, seperti dikutip Antara.

Zetro, yang menjabat sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima, saat itu sedang bersepeda bersama istrinya ketika serangan terjadi. Korban sempat dievakuasi ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak tertolong.

Sang istri selamat dari penyerangan tersebut dan saat ini masih di bawah perlindungan kepolisian setempat.

Menurut informasi dari pihak kepolisian setempat, Zetro baru tiba di Peru untuk tugasnya lima bulan yang lalu. Dia diketahui sempat bertugas di KJRI Melbourne, Australia.

Kepolisian dan tim forensik setempat telah melakukan olah TKP tempat Zetro ditemukan tewas. Menurut informasi dari media setempat, KBRI Lima telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Peru terkait peristiwa ini.

2. Kronologi Kejadian Penembakan, Polisi Singgung Pembunuh Bayaran

Kabar penembakan terhadap seorang diplomat Indonesia yang bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, menyedot perhatian publik.

Melansir Infobae, Zetro Leonardo Purba, tewas ditembak pada Senin (1/9/2025), ketika dia bersama istrinya kembali ke rumah mereka yang terletak di Avenida Cesar Vallejo, Distrik Lince.

Dia disergap oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor, lalu ditembak sebanyak tiga kali.

Korban segera dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun dilaporkan bahwa tim medis tidak berhasil menyelamatkan nyawanya karena luka yang terlalu parah. Petugas dari Kepolisian Nasional Peru (PNP) langsung berada di lokasi untuk menyelidiki kasus ini.

“Ini adalah kejahatan pertama dengan modus sicariato (pembunuhan bayaran) yang terjadi tahun ini di Distrik Lince. Belum diketahui apa fakta maupun motif yang membuat orang ini menjadi korban,” ujar Komisaris PNP Lince Daniel Eleodoro Guivar Zumaeta kepada TVPerú Noticias.

“Tidak menutup kemungkinan bahwa ini merupakan aksi balas dendam. Kami sedang melakukan penyelidikan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi para penyerang. Berdasarkan rekaman kamera keamanan, tampaknya mereka adalah warga negara asing.”

Sebagai tindak lanjut, Plan Cerco (Operasi Pengepungan) segera diaktifkan agar wilayah yurisdiksi lain dapat membantu mengejar para pelaku. Sementara itu, personel dari kantor polisi Lince bersama dengan Unit Investigasi Kriminal (SEINCRI) PNP memeriksa lokasi kejadian.

3. Sebut Sudah Diintai

Menurut keterangan warga sekitar, Zetro tiba di Peru sekitar lima bulan lalu. Sejak itu, dia tinggal bersama istri dan dua anaknya di sebuah apartemen di blok 3 Avenida Cesar Vallejo.

Mereka juga mengungkapkan bahwa Purba terbiasa menggunakan sepeda untuk pulang-pergi antara kedutaan besar di San Isidro dan rumahnya. Saat dibunuh, dia sedang mengendarai sepedanya.

“Sepertinya dia sudah diintai, mereka menunggu kedatangannya. Diplomat asing itu datang dari arah Avenida Arequipa menuju kondominiumnya. Begitu dia dihadang, langsung ditembak tiga kali, salah satunya mengenai kepala yang membuatnya meninggal,” jelas komisaris kepada media lain.

Istri korban yang sedang menunggu di pintu masuk gedung tidak mengalami luka. Kini, dia berada dalam pengawasan polisi, begitu juga anggota keluarga lainnya.

4. Menlu Sugiono Langsung Telepon Menlu Peru

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono langsung menelepon Menlu Peru Elmer Schialer terkait kasus penembakan yang berujung meninggalnya Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima. Menlu Sugiono menyampaikan permintaan Pemerintah Indonesia agar kasus ini segera diselidiki.

“Berbicara dengan Menlu Elmer Schialer dari Peru @CancilleriaPeru untuk menyampaikan permintaan 🇮🇩 agar dilakukan penyelidikan menyeluruh terkait meninggalnya rekan kami, Bapak Zetro Leonardo Purba @kbrilima,” tulis Sugiono melalui akun X miliknya.

Sugiono meyakini, Pemerintah Peru bakal berusaha dengan maksimal menyelesaikan kasus ini.

“Kami percaya Peru akan memberikan perlindungan terbaik bagi staf kedutaan, keluarga, & warga negara kami di Peru,” ucapnya.

5. Instruksi Khusus dari Sugiono

Sugiono juga telah berkomunikasi langsung dengan Duta Besar (Dubes) RI di Peru Ricky Suhendar bersama istri almarhum terkait wafatnya Zetro.

Dia menginstruksikan Dubes Ricky untuk terus memantau perkembangan penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak kepolisian Peru terhadap kasus tewasnya diplomat di KBRI Lima tersebut

Menlu RI juga meminta Dubes Ricky untuk membantu proses pemulangan almarhum ke Tanah Air.

“Saya harap yang terbaik bisa kita berikan dalam rangka mengusut kasus ini hingga tuntas,” tuturnya.

Sugiono meminta rekan-rekan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI supaya tetap sabar, tabah, dan tegar menghadapi berita duka itu, sembari mengingatkan mereka untuk tetap menjaga keselamatan diri dalam bertugas.

“Yang pasti, di manapun saudara-saudara berada, tetaplah menjadikan faktor keselamatan sebagai sesuatu yang utama di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita kepada bangsa dan negara,” tandas Menlu RI Sugiono.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 2 Catatan Penting Kompolnas Terkait Pengusutan Mobil Brimob Lindas Affan Kurniawan
Next post Helikopter Eastindo Air Hilang di Kalimantan dan Belum Ditemukan, Ini Penjelasan Kemenhub